![]() |
Ketgam : Abdul Rahman Farisi (ARF) Saat berpose bersama peserta diskusi (21/08) |
teropongsultra.com - Kendari. Bakal Calon Gubernur Sultra Abdul Rahman Farisi yang akrab disapa ARF, kembali menggelar diskusi bersama elemen masyarakat dan beberapa nelayan pada salah satu warung kopi dikota kendari (21/08). Berbeda dengan sebelumnya, dialog kali ini mengangkat tema "membangun sultra dari laut & pesisir".
Menurut ARF, bahwa arah kebijakan pemerintah daerah saat ini belum menyentuh kesejahteraan masyarakat yang berada dipesisir, baik nelayan atapun petani rumput laut. Sebab, dari segudang program yang dicanangkan oleh pemerintah saat ini, hanya beberapa yang berorientasi pada pemberdayaan Masyarakat pesisir, itupun tidak tepat sasaran.
"Arah kebijakan pemerintah daerah saat ini belum menyentuh kesejahteraan para nelayan atau petani rumput laut dalam hal ini masyarakat pesisir. Pasalnya, dari segudang program yang dicanangkan, hanya ada beberapa diantaranya menjurus kesana. Itupun belum tepat sasaran". Tegasnya.
Armin Salah seorang Nelayan yang berasal dari kecamatan soropia juga mengeluhkan program 214 buah kapal yang dialokasikan pemerintah untuk nelayan disulawesi tenggara tidak pernah sampai pada mereka. Selain itu, Alat tangkap yang mereka gunakan selama ini masih tergolong sangat tradisional.
"Dulu sy pernah dengar ada program pemerintah 214 kapal untuk nelayan. Kelompok kami sudah didata, tapi sampai saat ini kapalnya tidak perna kami lihat. Bagaimana mau banyak hasil tangkapannya, kalau alat tangkapnya saja masih sangat tradisional". Keluhnya saat sesi pertanyaan dimulai
Disisi lain, Indra Eka Putra, SH yang juga turut hadir dalam dialog tersebut mengatakan bahwa petani, nelayan maupun masyarakat yang berada diwilayah pesisir belum sama sekali mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah saat ini. Dikatakannya bahwa 70% wilayah sulawesi tenggara dikelilingi oleh lautan, mestinya pemerintah lebih memperhatikan masyarakat dari sektor kemaritiman. Bukannya hanyut dalam eforia investasi yang menghilangkan mata pencaharian nelayan.
"Untuk saat ini kita belum melihat masyarakat pesisir, entah itu nelayan maupun petani rumput laut mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, mestinya sektor kemaritiman itu jadi prioritas saat ini karena 70% wilayah sultra itu dikelilingi laut. Bukan malah menghilangkan mata pencaharian mereka dengan menghadirkan investasi yang hanya bermanfaat pada sekolompok orang. Ucap mantan ketua umum Badko HMI Sultra.
Abdul Rahman Farisi Dalam kesempatan tersebut, kembali menegaskan bahwa pemerintah saat ini harus memperioritaskan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan cara mempermudah pemberian Jaminan kredit daerah (Jamkrida) bagi mereka yang berprofesi sebagai nelayan maupun petani rumput laut.
"Soal kebijakan, mereka harus diberi perhatian lebih. Mungkin dengan cara memberi kemudahan dalam urusan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) kapada masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai petani rumput laut maupun nelayan". Tutupnya (TS.02)
Post a Comment